Hindari 6 Hal yang Membuat Banyak UMKM Indonesia Gulung Tikar Agar Bisnis Anda Bertahan
UMKM Indonesia atau Usaha Mikro Kecil Menengah berkembang pesat dari tahun ke tahun. Bayangkan saja ada sekitar 65 juta ek UMKM di Indonesia hingga tahun 2021. Bahkan diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat. Ironisnya, banyak pula UMKM yang harus gulung tikar karena berbagai alasan. Berikut beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat mengembangkan bisnis UMKM.
Meremehkan Catatan Keuangan
Salah satu alasan kenapa sebuah bisnis gagal adalah karena pemiliknya meremehkan catatan keuangan. Tanpa ada catatan keuangan bisnis yang jelas, Anda tidak akan bisa melacak transaksi, memasukkan, dan pengeluaran. Itu artinya Anda juga tidak bisa menganalisa kenaikan atau penurunan dalam bisnis Anda.
Bayangkan saja, dengan adanya catatan keuangan bisnis, Anda tidak hanya sekedar melacak transaksi tapi juga melakukan evaluasi, proyeksi pendapatan, mengatur anggaran, dan masih banyak lagi, Nantinya, catatan tersebut bisa Anda gunakan untuk menentukan tindakan untuk mengembangkan bisnis.
Terbuai dengan Zona Nyaman
Terlena dengan zona nyaman juga menjadi kendala startup atau pelaku UMKM. Mereka cenderung cepat puas hanya dengan satu jenis barang yang sudah laris. Mereka tidak melakukan inovasi apapun hingga akhirnya ada kompetitor yang menawarkan produk yang lebih baik. Jika tidak segera berbenah atau melakukan inovasi, maka bisa jadi bisnis Anda akan terlibas persaingan dan akhirnya gulung tikar.
UMKM Indonesia dapat berinovasi pada aspek kualitas produk, layanan, pemasaran, dan pengemasan agar bisa bersaing dengan pesaing baik dalam negeri ataupun luar negeri. Intinya, Anda tidak boleh cepat puas. Pastikan Anda memiliki tim kreatif yang dapat memberikan ide-ide segar untuk pengembangan bisnis Anda.
Meremehkan Perencanaan Bisnis
Anda mungkin bisa saja menjalankan bisnis tanpa perencanaan, tapi hasilnya tidak akan maksimal. Hal inilah yang sering diremehkan oleh pelaku UMKM atau startup. Tanpa Adanya perencanaan, Anda seperti kehilangan arah yang akhirnya membuat Anda tersesat.
Jika tidak segera dibenahi dengan membuat perencanaan bisnis, tidak mustahil jika bisnis tersebut lambat laun akan gulung tikar. Misalnya, Anda harus memiliki rencana saat akan mengembangkan bisnis konvensional ke digital. Anda tahu apa saja yang harus dilakukan agar produk-produk digital mampu mendukung bisnis Anda.
Tidak memiliki Tim yang Loyal
Tanpa tim yang loyal, bisnis pun bisa bermasalah dan akhirnya gulung tikar. Bisnis tanpa tim yang loyal artinya bisnis Anda sering sekali mengganti karyawan. Hal ini membuat semua hal yang Anda rencanakan menjadi tertunda karena harus mencari karyawan baru. Karena itu, pastikan Anda menbangun komunikasi yang baik, mendukung potensi karyawan, memberikan pelatihan secara berkala, memberikan perlindungan, dan lain-lain.
Tidak Melakukan Analisa Pasar
Banyak pelaku UMKM yang langsung memproduksi tanpa melakukan analisa pasar. Alhasil, barang menumpuk di gudang karena tidak ada pembeli. Tanpa menganalisa pasar, bisnis seperti bergerak tanpa arah. Anda tidak tahu kemana harus menjual produk yang ada bahkan tidak tahu siapa target market Anda.
Menganalisa pasar juga bertujuan untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan produk Anda dibandingkan pesaing. Analisa pasar meliputi analisa harga, kemasan, kualitas, desain, kecepatan, brand image, keragaman pilihan, kesiapan produksi, dan lain-lain.
Tidak Menentukan Target Market
Kesalahan ini juga sering dilakukan oleh pelaku UMKM Indonesia. Mereka cenderung membidik target market yang sangat luas. Misalnya, seseorang membuka restoran dengan alasan semua orang membutuhkan makan.
Mereka lupa orang seperti apa yang akan tertarik dengan makanan mereka. Anda harus mengetahui karakter konsumen Anda seperti jumlah gaji, jumlah uang yang rela mereka keluarkan untuk membeli produk Anda, usia konsumen, dan lain sebagainya. Semakin spesifik semakin baik. Dengan mengetahui target market, Anda pun dapat menentukan
strategi marketing UMKM yang tepat
untuk menarik perhatian mereka.