6 Kesalahan Keuangan yang Bikin Bisnis Gagal Setelah Tahun Pertama (dan Cara Menghindarinya)

Share on Pinterest
Share on LinkedIn
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Memulai Bisnis Itu Gampang, Tapi Menjaga Tetap Hidup Itu Tantangannya


Tahukah kamu? Menurut pengalaman banyak entrepreneur sukses, tantangan terbesar dalam bisnis bukan sekadar memulai, tapi menjaga bisnis tetap bertahan secara finansial dalam jangka panjang. Salah satunya dibahas dalam buku The 7 Biggest Financial Mistakes Made by Successful Entrepreneurs karya Bruce Frankel.
Kalau kamu mau tahu lebih dalam tentang cara membangun bisnis berkelanjutan, kamu juga bisa baca artikel kami tentang strategi mempertahankan bisnis di masa sulit.

6 Kesalahan Finansial yang Sering Bikin Bisnis Tumbang


1. Terlalu Mengandalkan Dana Pribadi Tanpa Rencana Cadangan

Banyak entrepreneur yang menguras tabungan pribadi atau bahkan berutang atas nama sendiri untuk modal usaha. Frankel menekankan, mengandalkan dana pribadi tanpa perhitungan bisa membuat keuangan pribadi dan bisnis hancur bersamaan.

Tips:

·         Pisahkan rekening bisnis dan pribadi.

·         Susun rencana pendanaan jangka pendek dan jangka panjang.

·         Cari alternatif seperti investor malaikat, pinjaman usaha kecil, atau credit line bisnis.

·         Siapkan dana darurat minimal 3–6 bulan operasional.

 

2.       Manajemen Cash Flow yang Buruk

Frankel menyebutkan, "Profitable does not mean liquid." Banyak bisnis yang sebenarnya untung secara laporan, tapi kolaps karena kekurangan uang tunai saat dibutuhkan.

Solusi:

·         Gunakan software akuntansi untuk memantau cash flow harian.

·         Terapkan kebijakan pembayaran pelanggan yang ketat.

·         Negosiasi syarat pembayaran lebih longgar ke vendor.

·         Cadangkan kas untuk minimal 3 – 6 bulan biaya operasional.

 

 

3.       Mengabaikan Anggaran dan Overbudget

Tanpa anggaran yang disiplin, bisnis bisa cepat kehabisan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak prioritas. Frankel menyoroti bahwa banyak bisnis gagal karena "belanja emosional" tanpa memperhatikan kondisi riil keuangan.

Solusi:

·         Buat anggaran tahunan dan revisi per kuartal.

·         Prioritaskan pengeluaran yang berdampak langsung ke pendapatan.

·         Terapkan prinsip lean startup: mulai dari kecil, skalakan perlahan seiring cash flow stabil.

 

4.       Lupa Merencanakan Pajak dan Pengeluaran Tak Terduga

Menurut Frankel, banyak entrepreneur sukses pun sering "lupa" menyiapkan dana pajak. Pajak yang tidak direncanakan bisa menjadi beban besar mendadak. Belum lagi biaya tak terduga seperti perbaikan alat atau masalah hukum.

Tips:

·         Sisihkan 25–30% dari setiap pendapatan untuk pajak.

·         Konsultasi rutin dengan akuntan bisnis.

·         Buat dana cadangan untuk menghadapi kejadian tak terduga.

 

 

5.       Terlalu Banyak Utang Tanpa Strategi Pelunasan

Dalam bukunya, Frankel menceritakan banyak kasus bisnis yang ambil utang besar tanpa punya rencana membayar. Akibatnya, bunga menumpuk dan cash flow tercekik.

Solusi:

·         Hanya berutang sesuai kemampuan bayar.

·         Fokus ke pinjaman dengan bunga rendah atau fleksibel.

·         Rancang strategi pelunasan sejak awal.

·         Pikirkan jangka panjang: bisnis ini mau diwariskan atau dijual?

 

6.       Tidak Punya Asuransi Bisnis yang Memadai

Frankel juga mengingatkan tentang risiko besar yang sering diabaikan: tidak punya perlindungan asuransi bisnis. Tanpa proteksi, satu musibah bisa meruntuhkan bisnis yang sudah dibangun susah payah.

Tips:

·         Miliki asuransi aset (inventori, peralatan).

·         Asuransi tanggung jawab hukum (liability insurance).

·         Asuransi gangguan bisnis (business interruption insurance).

 

 


Cara Agar Bisnismu Tidak Gagal Karena Masalah Keuangan

Masalah keuangan sering terjadi bukan karena bisnis kamu jelek, tapi karena perencanaan keuangannya terlalu jangka pendek.
Frankel menyarankan untuk membangun perencanaan keuangan berlapis:

  • Jangka pendek (1–3 bulan): Fokus ke cash flow harian dan kebutuhan operasional.
  • Jangka menengah (3–12 bulan): Persiapkan ekspansi, rekrutmen, dan investasi.
  • Jangka panjang (1 tahun ke atas): Targetkan pertumbuhan berkelanjutan dan exit plan.

Dengan memahami ketiga horizon ini, keputusan finansial kamu akan lebih strategis dan bisnis lebih siap menghadapi ketidakpastian.


 

Download Template Keuangan Bisnis Lengkap dari Skale Up

Kalau kamu mau lebih mudah mengelola keuangan bisnis tanpa ribet, kami sudah siapkan solusi praktis!
Yuk, langsung download Template Financial Planning for Investment — berisi tools lengkap untuk budgeting, cash flow management, dan perencanaan investasi bisnis kamu ke depan.
Nggak perlu pusing bikin dari nol, kamu tinggal pakai dan fokus mengembangkan bisnis!