6 Kesalahan Keuangan yang Bikin Bisnis Gagal Setelah Tahun Pertama (dan Cara Menghindarinya)
Memulai Bisnis Itu Gampang, Tapi Menjaga Tetap Hidup Itu Tantangannya
6 Kesalahan Finansial yang Sering Bikin Bisnis Tumbang
1. Terlalu Mengandalkan Dana Pribadi Tanpa Rencana Cadangan
Banyak entrepreneur yang menguras tabungan
pribadi atau bahkan berutang atas nama sendiri untuk modal usaha. Frankel
menekankan, mengandalkan dana pribadi tanpa perhitungan bisa membuat keuangan
pribadi dan bisnis hancur bersamaan.
Tips:
·
Pisahkan rekening bisnis dan pribadi.
·
Susun rencana pendanaan jangka pendek dan jangka
panjang.
·
Cari alternatif seperti investor malaikat,
pinjaman usaha kecil, atau credit line bisnis.
·
Siapkan dana darurat minimal 3–6 bulan
operasional.
2.
Manajemen Cash Flow yang Buruk
Frankel menyebutkan, "Profitable does
not mean liquid." Banyak bisnis yang sebenarnya untung secara laporan,
tapi kolaps karena kekurangan uang tunai saat dibutuhkan.
Solusi:
·
Gunakan software akuntansi untuk memantau cash
flow harian.
·
Terapkan kebijakan pembayaran pelanggan yang
ketat.
·
Negosiasi syarat pembayaran lebih longgar ke
vendor.
·
Cadangkan kas untuk minimal 3 – 6 bulan biaya
operasional.
3.
Mengabaikan Anggaran dan Overbudget
Tanpa anggaran yang disiplin, bisnis bisa
cepat kehabisan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak prioritas. Frankel
menyoroti bahwa banyak bisnis gagal karena "belanja emosional" tanpa
memperhatikan kondisi riil keuangan.
Solusi:
·
Buat anggaran tahunan dan revisi per kuartal.
·
Prioritaskan pengeluaran yang berdampak langsung
ke pendapatan.
·
Terapkan prinsip lean startup: mulai dari
kecil, skalakan perlahan seiring cash flow stabil.
4.
Lupa Merencanakan Pajak dan Pengeluaran
Tak Terduga
Menurut Frankel, banyak entrepreneur sukses
pun sering "lupa" menyiapkan dana pajak. Pajak yang tidak
direncanakan bisa menjadi beban besar mendadak. Belum lagi biaya tak terduga
seperti perbaikan alat atau masalah hukum.
Tips:
·
Sisihkan 25–30% dari setiap pendapatan untuk
pajak.
·
Konsultasi rutin dengan akuntan bisnis.
·
Buat dana cadangan untuk menghadapi kejadian tak
terduga.
5.
Terlalu Banyak Utang Tanpa Strategi
Pelunasan
Dalam bukunya, Frankel menceritakan banyak
kasus bisnis yang ambil utang besar tanpa punya rencana membayar. Akibatnya,
bunga menumpuk dan cash flow tercekik.
Solusi:
·
Hanya berutang sesuai kemampuan bayar.
·
Fokus ke pinjaman dengan bunga rendah atau
fleksibel.
·
Rancang strategi pelunasan sejak awal.
·
Pikirkan jangka panjang: bisnis ini mau
diwariskan atau dijual?
6.
Tidak Punya Asuransi Bisnis yang Memadai
Frankel juga mengingatkan tentang risiko
besar yang sering diabaikan: tidak punya perlindungan asuransi bisnis. Tanpa
proteksi, satu musibah bisa meruntuhkan bisnis yang sudah dibangun susah payah.
Tips:
·
Miliki asuransi aset (inventori, peralatan).
·
Asuransi tanggung jawab hukum (liability
insurance).
·
Asuransi gangguan bisnis (business interruption
insurance).
Cara Agar Bisnismu Tidak Gagal Karena Masalah Keuangan
- Jangka
pendek (1–3 bulan): Fokus ke cash flow harian dan kebutuhan
operasional.
- Jangka
menengah (3–12 bulan): Persiapkan ekspansi, rekrutmen, dan
investasi.
- Jangka
panjang (1 tahun ke atas): Targetkan pertumbuhan berkelanjutan
dan exit plan.
Dengan memahami ketiga horizon ini, keputusan finansial
kamu akan lebih strategis dan bisnis lebih siap menghadapi ketidakpastian.