Indikator Keberhasilan Usaha Berdasarkan Para Ahli

Share on Pinterest
Share on LinkedIn
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Salah satu langkah-langkah pengembangan ide dan peluang usaha meliputi
identifikasi indikator keberhasilan usaha. Indikator keberhasilan usaha ini bisa dipakai untuk mengukur keberhasilan usaha industri besar maupun kecil.

3 Pendekatan Indikator Keberhasilan

Sebelum kita membahas mengenai indikator keberhasilan usaha, kita harus mengetahui dahulu 3 pendekatan indikator keberhasilan usaha menurut Suranti (2006:46) sebagai berikut.

  1. Pendekatan Pencapaian tujuan. Pendekatan ini  menjelaskan bahwa sebuah keberhasilan usaha harus dinilai dengan pencapaian tujuan yakni untuk mendapatkan keuntungan atau laba yang didapatkan dari selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi usaha.

  2. Pendekatan System. Pendekatan ini menjelaskan bahwa keberhasilan suatu usaha dinilai dari cara yang diperlukan untuk mendapatkan tujuan akhir yakni relasi antar individu dalam sebuah kesatuan usaha sehingga bisa saling bekerja sama dan melakukan koordinasi sehingga terbentuknya kondisi kerja yang baik.

  3. Pendekatan Konstituensi. Pendekatan ini menjelaskan bahwa sebuah keberhasilan usaha dilihat dari hubungan baik atau relasi baik dengan mitra kerja yang mensupport kelanjutan unit usaha tersebut. Menurut Kotler (1997:58) yang masuk dalam mitra/ pihak usaha meliputi karyawan, pemasok, serta pelanggan.

Indikator Keberhasilan Menurut Para Ahli

Ada beberapa ahli yang berpendapat mengenai indikator keberhasilan usaha, indikator ini akan dijelaskan sebagai berikut.

  1. Indikator keberhasilan usaha (Dwi Riyanti, 2003: 28)

Macam-macam indikator keberhasilan usaha bisa dilihat dari peningkatan modal atau peningkatan akumulasi modal, total pelanggan, total produksi, perluasan daerah pemasaran, perluasan usaha, pendapatan usaha dan perbaikan sarana fisik.

  1. Indikator keberhasilan usaha (Suryana, 2003: 85)

Macam-macam indikator keberhasilan usaha bisa dilihat dari jumlah modal, volume penjualan, jumlah pendapatan, hasil produksi dan tenaga kerjanya.

  1. Indikator keberhasilan usaha (Kevitt dan Lawton dalam Samsir, 2005)

Berbagai indikator keberhasilan usaha bisa dilihat dari 3 hal berikut ini.

  1. Produktivitas, hal yang dinilai adalah perubahan hasilnya kepada perubahan di segala faktor atau modal dan tenaga kerja.

  2. Perubahan dalam kepegawaian yang meliputi teknologi, cadangan modal, hasil produksi atau output, mekanisme penyesuaian, serta pengaruh perubahan status.

  3. Rasio finansial, yang meliputi meminimalkan biaya pegawai dan peningkatan nilai tambah pegawai.

Dari beberapa jenis indikator keberhasilan usaha di atas, dapat disimpulkan bahwa keuangan atau finansial adalah hal utama dalam mengukur kinerja suatu perusahaan. Akan tetapi tidak cukup menjelaskan efektivitas perusahaan secara umum saja, sehingga butuh adanya kelengkapan kinerja dari bagian lainnya.

Menurut Lawton, Kevitt dan Dess dalam Ajat Sudrajat, 2006 bahwa pengukuran kinerja hanya melalui aspek keuangan saja memiliki kelemahan contohnya tidak bisa menilai kinerja harta yang tidak tampak dan harta intelektual atau SDM. Sekian penjelasan mengenai berbagai indikator keberhasilan usaha, semoga bermanfaat.